This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Tampilkan postingan dengan label kabar jalan. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label kabar jalan. Tampilkan semua postingan

Rabu, 12 Oktober 2011

Pengemis Sekarang Ada Tarifnya

 Betul sekali, sekarang pengemis tidak hanya mengharapkan pemberian suka rela tapi juga sudah berani menentukan tarif, setidak-tidaknya pengemis model tersebut ada di yogya


Quote:
Awas, di Yogyakarta Ada Peminta-minta Tentukan Harga!



JAKARTA, KOMPAS.com — Di luar pengemis sungguhan, banyak orang yang berpura-pura menjadi pengemis atau peminta-minta. Mereka beroperasi dengan berbagai cara, misalnya berpakaian compang-camping dengan suara mengiba atau berpura-pura menderita cacat fisik. Di Yogyakarta ada modus baru peminta-minta, yaitu menentukan sendiri harga yang dimintanya.

Demikian pengalaman Afandi Sido saat sedang berjalan kaki di Jalan Magelang dekat batas kota Yogyakarta-Sleman, Sabtu (8/10/2011) sekitar pukul 18.30. Ia mengungkapkan peristiwa itu di Kompasiana, Senin (10/10/2011). Menurut Afandi, modus baru peminta-minta tersebut diperkirakan sudah berlangsung dalam setahun terakhir ini.

Berdasarkan penuturannya, di dekat pertigaan lampu merah di jalan tersebut, Afandi dihampiri seorang perempuan yang usianya diperkirkan 30 tahun. Perempuan itu digambarkan tidak cacat fisik dan mengenakan pakaian normal dengan sebuah tas jinjing di tangannya.

Perempuan tersebut menurut Afandi kemudian meminta uang untuk ongkos ke Terminal Giwangan dengan alasan tidak punya uang dan kemalaman. Uniknya, perempuan itu menentukan besaran permintaan, yakni Rp 8.000.

"Saya menolak memberi uang kepada perempuan itu karena nominal yang diminta terlalu tinggi dalam konteks 'minta begitu saja'. Apalagi, saat saya perhatikan, dandanannya tak mirip orang yang lelah kesasar atau mencari tumpangan. Bedaknya masih tersapu tipis kelihatan rapi, apalagi dengan gincu yang masih lembab," tulis Afandi.

Afandi mengaku tidak begitu terkejut dengan modus ini karena sebelumnya sudah sering memui orang-orang semacam perempuan tersebut. Ia menduga, penjelasan latar belakang yang dikemukakannya hanyalah akal-akalan untuk meminta uang. Sebab sejatinya, peminta-minta mengumpulkan uang dari kebaikan hati orang lain. "Saya menolak dengan halus," katanya.

Apakah modus peminta-minta bersifat tunggal? Bagaimana mengidentifikasi modus-modus lainnya yang diterapkan peminta-minta? Afandi mengungkapkannya lengkap disertai rujukan atau tautan peristiwa serupa yang dialami jurnalis warga lain di berbagai tempat dan waktu yang berbeda. Dalam tulisannya, ia juga memberi petunjuk mengenai ciri-ciri khas para peminta-minta itu.
sumber

Ane tambahin beritanya gan

Quote:
Pendapatan Pengemis Capai Jutaan Tiap Bulan
Moh Hartono - d*tikSurabaya

Sumenep - Siapa sangka jika pendapatan pengemis itu jauh lebih besar dari gaji seorang pegawai negeri sipil (Sipil) yang hanya menjadi seorang staf di pemerintahan.

Setiap pengemis asal Desa Pragaan Daya Kecamatan Pragaan Sumenep mampu mengumpulkan rezeki dari meminta-minta itu hingga pada kisaran Rp1,5 juta sampai Rp 2,5 juta setiap bulan.

Bahkan, para pengemis yang beraksi di luar Pulau Garam Madura terutama di Kalimantan dan Batam, justru pendapatannya bisa mencapai lebih Rp3 juta tiap bulan.

Namun modus aksi para pengemis itu dikemas dalam bentuk membawa proposal atas nama lembaga setempat, semisal masjid, musalla maupun lembaga pendidikan.

Sekretaris Forum Sekretaris desa (Sekdes) se-Kabupaten Sumenep, Subairi mengatakan, warga Desa Pragaan Daya itu tidak hanya mengemis dengan cara datang ke rumah-rumah warga maupun perkantoran dengan cara tradisional, melainkan ada yang membawa proposal atas nama lembaga tertentu.

"Modusnya, mereka itu mendapatkan fee sebesar 60 persen dari dana yang dihasilkan atas nama lembaga itu," terang Subairi kepada detiksurabaya.com dihubungi via telepon, Kamis (20/8/2009).

Dari hasil fee itu, kata dia, setiap orang bisa menghasilkan sampai Rp 3 juta lebih. Dana yang didapat itu ada yang digunakan untuk membiayai anaknya sekolah, baik di tingkat SMA maupun di perguruan tinggi.

Sementara salah seorang pengemis asal Desa/Kecamatan Guluk-Guluk, Sumenep, Mansur (57) mengatakan, hanya dengan mengemis bisa mendapatkan penghasilan setiap hari.

"Setiap harinya, saya mendapatkan uang Rp 50 ribu.. Tapi, kalau awal bulan bisa mencapai antara Rp150 ribu sampai Rp 200 ribu dalam 1x24 jam," terang Mansur kepada detiksurabaya.com ditemui di lokasi perkantoran Pemkab Sumenep, Jalan dr Cipto.

Hasil meminta-minta tersebut selain untuk menghidupi keluarganya juga untuk ditabung. Sedangkan profesi pengemis disandang sejak 3 tahun lalu seiring dengan tidak ada larangan dari pemerintah dan kesuksesan yang diraih oleh warga Desa Pragaan Daya.

"Tidak ada larangan kok, kenapa saya harus berhenti jadi pengemis. Ikut warga Pragaan Daya kan tidak apa-apa biar ikut sukses," pungkasnya.

Berbeda dengan Mohammad (58) warga Desa Jaddung, Kecamatan Pragaan, Sumenep yang mengemis hanya untuk memenuhi kebutuhan hidupnya sehari-hari.

"Saya memang tidak mempunyai lahan pertanian dan pekerjaan, sehingga harus mengemis," kata Mohammad kepada detiksurabaya.com ditemui di depan Toko Swalayan Elmalik, Jalan Panglima Sudirman, Sumenep.

Sementara data yang dikeluarkan Sekretaris Desa Pragaan Daya, Kecamatan Pragaan Sumenep, Moh Haruji Saleh, jumlah pemuda yang menuntaskan sekolah tinggi hingga Strata satu (S-1) mencapai 200 orang. Sedangkan S2 baru 2 orang dan dalam proses penyelesaian tesis S-2 sebanyak 2 orang.

Untuk lulusan SMA setiap tahunnya berkisar antara 200 orang sampai 300-an orang setiap tahunnya. "Tapi maaf saya tidak bisa memberi identitas lengkap mereka," terang Haruji.
(fat/fat)
sumber berita

Asal Usul Lampu Lalu Lintas & Alasan Kenapa Warnanya Begitu?

Quote:

Asal-Usul Lampu Lalu Lintas dan Warnanya

Quote:

Quote:
Penemuan Awal Lampu Lalu-Lintas

Penemu lampu lalu lintas adalah Garrett Augustus Morgan.



Awal penemuan ini diawali ketika suatu hari ia melihat tabrakan antara mobil dan kereta kuda. Kemudian ia berpikir bagaimana cara menemukan suatu pengatur lalu lintas yang lebih aman dan efektif. Sebenarnya ketika itu telah ada sistem perngaturan lalu lintas dengan sinyal stop and go.


Sinyal lampu ini pernah digunakan di London pada tahun 1863. Namun, pada penggunaannya sinyal lampu ini tiba-tiba meledak, sehingga tidak dipergunakan lagi. Morgan juga merasa sinyal stop dan go memiliki kelemahan, yaitu tidak adanya interval waktu bagi pengguna jalan sehingga masih banyak terjadi kecelakaan. Penemuan Morgan ini memiliki kontribusi yang cukup besar bagi pengaturan lalu lintas, ia menciptakan lampu lalu lintas berbentuk huruf T. Lampu ini terdiri dari tiga lampu, yaitu sinyal stop (ditandai dengan lampu merah), go (lampu hijau), posisi stop (lampu kuning).

Quote:

Lampu lalu lintas Morgan
Lampu kuning inilah yang memberikan interval waktu untuk mulai berjalan atau mulai berhenti. Lampu kuning juga memberi kesempatan untuk berhenti dan berjalan secara perlahan.

Quote:
Quote:
Perkembangan Lampu Lalu-Lintas
* Pada 10 Desember 1868, lampu lalu lintas pertama dipasang di bagian luar Gedung Parlemen di Inggris oleh sarjana lalu lintas, J.P Knight. Lampu ini menyerupai penunjuk waktu (jam) dengan bentuk seperti semapur dan lampu merah dan hijau untuk malam hari. Lampu-lampu tersebut berasal dari tenaga gas.

* Pada 2 Januari 1868, tiba-tiba lampu tersebut meledak dan melukai seorang polisi sehingga harus dioperasi.

* Pada awal 1912 Lampu lalu lintas modern ditemukan di Amerika Serikat. Di Salt Lake City, seorang polisi, Utah, menemukan lampu lintas pertama yang dijalankan dengan tenaga listrik.

* Pada 5 Agustus 1914, American Traffic Signal Company memasang sistem lampu sinyal di dua sudut jalan di Ohio. Lampu sinyal ini terdiri dari dua warna, merah dan hijau, dan sebuah bel listrik. Lampu ini di desain oleh James Hoge. Keberadaan bel di sini untuk memberi peringatan jika adanya perubahan nyala lampu. Lampu rancangan Hoge ini dapat dikontrol oleh polisi dan pemadam kebakaran jika ada dalam keadaan darurat.

* Pada awal tahun 1920, lampu lalu lintas dengan tiga warna pertama dibuat oleh seorang petugas polisi, William Potts, di Detroit, Michigan.

* Pada tahun 1923, Garrett Morgan mematenkan alat sinyal lampu lalu lintas.

* Tahun 1917, lampu lalu lintas pertama dijalankan saling berhubungan satu dengan yang lain. Interkoneksi antarlampu ini dijalankan pada enam persimpangan yang dikontrol secara bersamaan dengan tombol manual.

* Lampu lalu lintas pertama yang dioperasikan secara otomatis diperkenalkan pada Maret 1922 di Houston, Texas.

* Di Inggris, lampu lalu litas pertama dioperasikan di Wolverhampton pada tahun 1927.
Quote:
Quote:
Tujuan Adanya Lampu Lalu-Lintas
* Menghindari hambatan karena adanya perbedaan arus jalan bagi pergerakan kendaraan.

* Memfasilitasi persimpangan antara jalan utama untuk kendaraan dan pejalan kaki dengan jalan sekunder sehingga kelancaran arus lalu lintas dapat terjamin.

* Mengurangi tingkat kecelakaan yang diakibatkan oleh tabrakan karena perbedaan arus jalan.

also